Cerita Finlandia Di Kelas Budi Pekerti
Gagasan mengisi materi kelas Budi Pekerti dengan bertukar cerita tentang sistem pendidikan di sekolah-sekolah Finlandia, salah satu negara di Eropa Utara, yang kini ditahbiskan PISA sebagai yang terbaik di dunia muncul dari pemikiran Wina Yunitasari, SPd., Kepala PKBM ‘Tamansari Persada’, yang mengungkapkan sebagai berikut :
“Berawal dari salah seorang siswa yang bertanya kepada saya tentang perbedaan pendidikan di Indonesia dengan Finlandia, lalu terbetik ide untuk memberikan pelajaran kelas interaktif seputar topik itu pada para homeschooler jenjang SMA karena akan sangat tidak efektif bila menjawab satu persatu pertanyaan mereka yang diajukan sembarang waktu. Kegiatan kelasnya akan diintegrasikan dengan pembelajaran Budi Pekerti dan Kewarganegaraan”.
Begitulah , pada Jumat (4/11) lalu 12 orang homeschooler SMA yang ingin mengikuti kelas Wina pun berkumpul di Ruang Pesawat pada pukul 10.00 wib, “ Sudah hampir dua minggu mereka menantikan kelas ini,”Tulis Maya Padmah, SPd., guru pembimbing kelas tersebut,” Oky dari kelas XII IPA merupakan salah satu siswa terlihat paling antusias di kelas.”
Pada wawancara khusus sebelum pelajaran kelas dilaksanakan, Wina memaparkan seputar tujuan pembelajaran dan mekanisme kegiatan belajar mengajar yang akan diterapkannya dalam kelas tersebut.
Adapun tujuan pembelajarannya untuk memberikan rangsangan agar siswa berani mengungkapkan pendapat; menumbuhkan kemampuan beropini sesuai aturan yang berlaku, berbahasa lisan-tulisan yang baik, menganalisa berita atau informasi secara positif; menyeleksi siswa yang berminat melanjut kegiatan ini, dan diharapkan pula pembelajaran yang dilakukan dapat menjadi media menyiapkan mereka menjadi mahasiswa yang memiliki karakter senang berbagi kebaikan ketimbang sekedar berdemonstrasi tanpa tujuan yang jelas.
Tema yang dipilih Wina untuk pembelajaran ini adalah ‘Apa Pendapatmu? Mari Bertukar Cerita’ dimana sesi pertamanya diisi dengan tayangan foto saat perjalanan studi banding Tim PKBM ‘Tamansari Persada’ ke Finlandia Oktober 2016 lalu. Foto-foto tersebut akan dijadikan bahan diskusi kelas.
”Sebelum pertanyaan mereka terjawab tentang perbedaan pembelajaran di Indonesia dan Finlandia, saya mengantar anak-anak untuk melihat kondisi nyata berupa gambar kemudian anak-anak didorong memberikan pendapat mereka,”Papar Wina,”Disini saya ingin melihat basic pengetahuan anak-anak sudah sampai dimana saat mereka mengemukakan pendapat.”
Suasana kelas semula hening namun dengan pendekatan yang tepat, perlahan-lahan Wina berhasil menghidupkan kelas. Anak-anak yang awalnya sungkan berbicara, akhirnya berani mengemukakan pendapat. Pembelajaran berjalan interaktif dalam balutan diskusi ringan penuh analisis dan menyenangkan.Kegiatan ini direncanakan berlanjut sampai dengan kira-kira 5 – 8 pertemuan.
Kontributor : Anugrah Maya Padmah, SPd. /Teacher Homeschooling Persada