Sportivitas Menerima Menang atau Kalah
Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945
“Ayo cepaaaaattt…!” “Yeaaaaahh, menaaaaaang..!”
Terdengar teriakan yang histeris dari beberapa penonton yang menyaksikan acara Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 di HSKS Jatibening. Acara yang diselenggarakan pada 31 Agustus 2012 ini, mengajak para homeschoolers untuk mengikuti setiap lomba yang dibuat oleh guru-guru di sekolah. Sedangkan permainan yang dilombakan antara lain, makan kerupuk, mengipas balon, memasukkan pulpen ke dalam botol, kelereng di atas sendok, bowling, lari di dalam sarung.
Pada perlombaan mengipas balon di tingkat SD, ada Putra, Amil, dan Akbar yang bersiap dengan memegang kipas dan balon di lantai. “Satu, dua, tigaaaa…!” Mereka pun langsung mengibaskan kipas seraya mulutnya meniup balon tersebut, alhasil penonton pun tertawa. Setelah melewati garis finish pertama, mereka harus berbalik menuju garis finish berikutnya.
“Aku menaaaaaang…!!” teriak Amil senang.
Lain halnya di kelompok SMP dan SMA, di ruang Aula lantai tiga. Beberapa homeschoolers bersiap mengenakan sarung, dengan peraturan satu sarung dipakai oleh 3 orang pemain. Mereka harus berlari menuju garis finish. Selain itu, ada lomba memakan kerupuk. Ada Oktalia, Ferian, Tangguh, Emerson, dan Finsa bersiap dengan posisi tangan ke belakang dan mereka berdiri di bawah kerupuk yang diikatkan ke atas. “Satu, dua, tiga, mulaaaaii..!”
Setelah 5 menit, Jogi berhasil memenangkan lomba kerupuk tersebut. Menurut Mirda Mariska, selaku bagian Kesiswaan, mengatakan bahwa tujuan dari perlombaan ini bukan pada menang atau kalah. Tetapi mengajak homeschoolers untuk mengerti arti dari sportivitas dan berjiwa besar menerima kekalahan, serta tetap rendah hati saat menang.