Menghargai Hasil Karya sendiri dengan Sepenuh Hati
Inspirasi dapat berasal dari mana pun. Dan, saat imajinasi mulai bermain bebas dalam alam pikiran kita maka goresan kuas pun meliuk-liuk tanpa henti hingga menghasilkan sebuah karya lukisan yang memiliki nilai seni tinggi. Seperti yang dialami oleh seorang pelukis muda berbakat yang akrab disapa Rayhan ini. Berawal dari hobinya membaca komik dan terinspirasi untuk menggambar tokoh-tokoh komik, kini Rayhan sudah memiliki beberapa karya lukis yang diakuinya berasal dari beragam ide.
Ketertarikannya pada seni melukis mulai tergugah saat Rayhan masih duduk di bangku SMP dan mengoleksi banyak komik Jepang di rumahnya. Guratan-guratan pada gambar tokoh komik pun memikat Rayhan untuk mecoba menggambarkan kembali di selembar kertas. Belum puas hanya di secarik kertas, Rayhan pun mulai melukis tokoh-tokoh kartun tersebut di kanvas.
Beranjak ke bangku SMA, wawasan pun semakin bertambah. Rayhan mengaku yang menjadi inspirasinya kini lebih menjurus kepada kehidupan nyata. Tidak ada satu obyek tertentu karena Rayhan ingin lebih bebas untuk bereksplorasi dengan imajinasinya.
“Tidak ada obyek tertentu yang menjadi inspirasi saya, karena menurut saya jika mengacu pada satu ide atau gambar saja maka akan terkesan meniru. Makanya, saya berusaha bebas dan menghargai semua hasil karya lukis dengan sepenuh hati,” ungkap siswa SMA Labschool Rawamangun ini.
Putra dari pasangan Fenni Firman Gunadi dan Rini Supriani ini bergabung di Kelas Lukis Rumah Belajar Persada sejak Januari 2011. Kemampuan melukisnya kini pun luar biasa. Menurut Rayhan, ada banyak manfaat yang didapat semenjak menjadi peserta lukis di bawah bimbingan Bapak Alianto di Rumah Belajar Persada.
“Saya bisa menuangkan ide dan imajinasi ke dalam bentuk visual, selain itu manfaat yang saya dapat selama melukis adalah bisa mengurangi stress, menyehatkan pikiran, dan hati menjadi lebih tenang dan senang,” ujar Rayhan.
Karya-karya lukis Rayhan kini sudah berjumlah 12 lukisan, yaitu; Gadis dan Samudra di Bawah Purnama, Hukumanmu, Blown to That Land, Footprints in the Sand, Headless Knight, Di bawah Langit Musim Gugur, Sang Anak Pekerja, Face of the Emperor, Between the Blue World, Aftermath, City of Rain, Sunset. Dan, karya-karya Rayhan pun pernah dipamerkan di ajang pameran lukis di Crowne Plaza hotel, dengan tema Gurat Seni Semangat Bangsa pada 24 November-1 Desember 2011.