Ada yang berbeda saat memasuki lobi kampus Rumah Belajar Persada (RBP) yang terletak di Kompleks Taman Persada Raya pada Senin (7/7) lalu. Pasalnya beberapa kakak guru yang menyambut kedatangan para homeschoolers jenjang SD Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening mengenakan seragam dengan dresscode batik hari itu juga mengenakan ikat kepala karton yang berhiaskan ornamen berbentuk bintang laut, ubur-ubur, ikan badut, ikan paus, lumba-lumba, dan fauna bahari lainnya. Hmmm, kenapa begitu, ya?
Wina Yunitasari, Ketua Yayasan Rumah Belajar Tamansari Persada yang menaungi HSKS Jatibening, mengungkapkan bahwa kurikulum pendidikan di lembaganya kini mengambil tema ‘Laut (bahari)’ sebagai tema sentral dan itu berarti “Semua matapelajaran yang diberikan pada anak didik dan semua aktifitas edukatif yang ada dalam agenda HSKS Jatibening selama periode satu tahun ajaran 2014-2015 harus konsisten mengusung tema tersebut.”
Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris … pokoknya semua pelajaran lengkap dengan alat-alat peraganya wajib berada dalam koridor tematik ‘Laut’. Termasuk MOS (masa orientasi studi) yang dilaksanakan untuk membantu para homeschoolers jenjang SD-SMA beradaptasi dengan lingkungan sosial sekolah yang baru pun diisi dengan muatan yang berbau laut.
Permainan pertama yang dilakukan oleh para homeschoolers SD adalah menuliskan nama, usia, tempat/tanggal lahir, dan alamat mereka masing-masing pada secarik kertas yang dibagikan oleh kakak-kakak guru. Mereka bisa menggunakan kertas sebanyak yang mereka mau dan homeschooler yang belum lancar menulis mendapat bantuan pendampingan dari para kakak guru. Usai menulisi kertas, tugas mereka adalah berkenalan dengan sebanyak mungkin teman yang juga mengikuti MOS. Caranya dengan bersalaman, saling menyebut nama, dan bertukar kertas biodata. Semakin banyak kertas biodata teman yang berhasil dikumpulkan berarti makin banyak pula teman yang mereka kenal. Ada yang cepat akrab, malu-malu kucing, cuek, atau bahkan bengong dalam keriuhan acara perkenalan itu; untunglah ada kakak guru yang siap membantu.
Setelah mengenal teman, saatnya para homeschoolers mengenal wali kelas mereka dengan cara memperhatikan ikat kepala yang bertempelkan hiasan berbentuk binatang-binatang laut yang dikenakan para wali kelas. Anak-anak Kelas I mendapat walikelas yang mengenakan ikat kepala berhias gambar lumba-lumba (Miss Nuri), walikelas II memakai gambar ikan badut (Miss Ifaj), walikelas III tampak ceria dengan gambar sepasang anjing laut (Miss Kharisma), gambar kepiting dikenakan oleh walikelas IV (Miss Saroh), gambar bintang laut menghiasi ikat kepala walikelas V (Miss Yana), dan Miss Orin yang merupakan walikelas VI memasang gambar ikan paus pada ikat kepalanya. Semua tampak ceria saat MC memanggil mereka tampil bergabung dengan walikelas masing-masing.
Lomba mencocokkan gambar dengan kertas nama binatang-binatang laut menjadi game yang dimainkan oleh homeschoolers kelas 1-3 SD, sementara kakak kelas mereka yang duduk di kelas 4-6 berjuang mencocokkan nama hewan dengan deskripsinya di kertas terpisah. Semua dilakukan secara berkelompok sambil adu lari. Kelompok yang paling banyak mencocokkan dengan tepat adalah pemenangnya.
Selanjutnya para homeschoolers dipandu walikelas dan para kakak guru pendamping melakukan tur keliling kampus sekolah mereka untuk melihat kelas-kelas yang akan digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar nantinya, ruang musik, labotaorium, ruang aktifitas, toilet, …pokoknya menjelajah ke seluruh penjuru kampus RBP deh judulnya.
Acara ditutup dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba, doa bersama, dan pembagian snack untuk dibawa pulang.
Penulis: Wahyuni Susilowati
Klik tautan link: http://edukasi.kompasiana.com/2014/07/10/teman-baru-dan-mahkota-ubur-ubur–663680.html