“Itu semacam apresiasi karena sudah melakukan hal-hal yang baik.” Papar Revita Tantri, salah seorang founder Rumah Belajar Persada (RBP) sekaligus penggagas penghargaan ‘Teacher of the Month’ (TOM) bagi para guru yang berkiprah dalam naungan lembaganya,”Tiap bulan trofinya akan dipergilirkan agar kita bisa saling memberikan apresiasi satu sama lain, small good things can make a BIG different…” Kalimat terakhir mempertegas harapannya untuk bisa memunculkan sebuah perbedaan yang signifikan dalam sistem RBP melalui kebaikan-kebaikan sederhana yang terus dilakukan oleh mereka yang terlibat di dalamnya secara berkesinambungan dari waktu ke waktu.

Lebih lanjut melalui akun Whatsapp-nya, Revita menambahkan,”Setiap bulan TOM akan diberikan pada seorang guru yang memberikan contoh/sikap/hasil karya yang baik yang dapat dijadikan teladan bagi rekan-rekannya. Kriteria spesifiknya ditetapkan oleh Bu Wina.”Lanjutnya sembari mengutip sebuah quote ‘do good things everyday and good will come back to you’, berbuat kebaikan setiap hari dan kebaikan akan kembali pada diri sendiri.

Tradisi TOM yang mulai ditorehkan pertama kali pada bulan Agustus 2015 dalam momen perayaan Hari Merdeka Indonesia yang digelar di Kampus RBP pada 19 Agustus 2015 lalu dengan pemenang Nuri Widdhi Harsanti, SPd., Koordinator Kurikulum Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening. Adapun kriteria spesifik yang dipatok oleh Wina Yunitasari, SPd., selaku Ketua Yayasan Pendidikan ‘Rumah Belajar Tamansari Persada’ meliputi perilaku dan sikap ( attitude ) yang baik, tidak pernah terlambat datang ke sekolah, dan Lesson Plan yang baik. Kesemuanya itu dinilai dalam periode satu bulan.

Perilaku dan sikap yang baik ditempatkan sebagai parameter pertama dalam kualifikasi peraih TOM mengingatkan pada filosofi mendidik RM Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hajar Dewantara, pendiri Perguruan Taman Siswa yang merupakan pelopor pendidikan pribumi di era penjajahan Belanda; yang sudah sangat familiar di dunia pendidikan nasional. Filosofi yang menggunakan bahasa Jawa itu berbunyi ‘Ing ngarso sun tulodo, ing madya mbangun karso, tut wuri handayani’. 

Secara bebas berkaitan dengan pendidikan, filosofi tersebut bermakna bahwa sosok guru hendaknya mampu menjadi teladan bagi anak didik, senantiasa berinovasi dan mampu menggugah semangat anak didik untuk terus belajar, serta mampu memposisikan diri sebagai pendorong bagi anak didik untuk terus melangkah maju bertumbuh menjadi individu yang lebih baik dari waktu ke waktu. Pada pemilihan TOM, ‘anak didik’ diimprovisasi lebih luas menjadi lingkungan kerja para guru, termasuk di dalamnya kolega dan semua pihak yang berinteraksi di dalam wadah RBP.

Barulah etos kerja dilibatkan dalam parameter-parameter berikutnya yang meliputi kehadiran diusahakan mencapai seratus persen dan metode belajar-mengajar yang dijabarkan melalui Lesson Plan berkualitas baik. Bagaimana pun kebaikan yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis akan memiliki peluang lebih besar untuk membuat perubahan-perubahan yang lebih signifikan serta luas cakupannya. Hal itu sejalan dengan pernyataan Revita bahwa RBP didirikan untuk menyebarkan kebaikan bagi semua kalangan.

Tautan Link:

http://www.kompasiana.com/rumahbelajar_persada/saat-guru-dirangsang-menyemai-kebaikan-setiap-hari_55e665c0f67a610410665742