Melatih Komunikasi Positif Lewat Lomba Literasi
Bulan Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Bulan Bahasa dengan banyak kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan-pengembangan bahasa dan sastra Indonesia diselenggarakan un tuk merayakannya. Di Homeschooling Persada, Jatibening Baru, Bekasi; Bulan Bahasa tahun ini disambut dengan rangkaian Lomba Literasi yang berlangsung sepekan.
Kata ‘literasi’ memiliki pengertian umum kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca-menulis. Sementara secara lebih detil kamus online Merriam-Webster memaparkan bahwa ‘literasi’ berasal dari kata Latin ‘literature’ dan kata Inggris ‘letter’ yang menunjukkan kualitas/kemampuan melek huruf/aksara dimana kemampuan baca-tulis. Makna literasi, masih menurut kamus yang sama, juga meliputi kapasitas melek visual atau kemampuan mengenali-memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar).
Lomba Literasi di Homeschooling Persada yang meliputi rentetan lomba penulisan (puisi, naskah pidato, cerpen, opini) dan lomba memperagakan karya-karya tulis berbagai genre tersebut langung oleh para penulisnya sendiri. Ada sebuah panggung mini berdekorasi cantik hasil karya Tim Guru PKBM ‘Tamansari Persada’ yang selalu penuh semangat dan kreatif dalam totalitas membimbing anak-anak didik mereka di Homeschooling Persada.
Kali ini tema perayaan Bulan Bahasa ditujukan bagi para homeschooler lintas jenjang untuk bereksplorasi dengan, bukan hanya potensi bahasa mereka, namun juga merangsang kepercayaan diri mereka menyampaikan gagasan secara lisan maupun tertulis menggunakan bahasa Inggris sebagai pendamping bahasa Indonesia.
Pada hari pertama Lomba Literasi (20/10), ada banyak kejutan membesarkan hati saat menyaksikan bagaimana para peserta lomba dari jenjang SD – SMA berjuang mengendalikan berbagai versi demam panggung mereka untuk tampil di hadapan rekan-rekan dan dewan juri yang terdiri dari GM Rumah Belajar Persada, Sandra Willia, beserta Guru Homeschooling Persada, Nuri Widdhi Harsanti dan Dinar, yang disaksikan oleh penanggung jawab lomba, Novi Jayanti Normasari.
Ada yang membaca naskah pidato, opini, dan puisi yang ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris dengan berbagai gestur terbaik yang bisa mereka tampilkan di pentas. Sedikit takut-takut, malu-malu, gemetaran mungkin, atau terdengar persis seperti tengah belajar membaca; namun apresiasi setinggi-tingginya pada mereka yang telah berjuang mengendalikan segenap ketidaknyamanan itu untuk melangkah naik panggung menyuarakan gagasan tertulis mereka. Bravo !
“Lomba ini bertujuan untuk membangun rasa percaya diri anak-anak didik, mendorong mereka berani berbahasa Inggris yang merupakan salah satu bahasa dengan pengguna terbanyak di dunia, dan belajar berkomunikasi secara positif.” Papar Novi.
Lantas untuk apa semua kapasitas tersebut dibutuhkan ? Tentu saja agar para homeschooler bisa membangun masa depan yang cerah, semoga jauh lebih cerah dari para pendahulu mereka sesuai harapan kita semua.
homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling | homeschooling bekasi | homeschooling Bekasi | homeschooling Bekasi | homeschooling bekasi| homeschooling bekasi | homeschooling bekasi | homeschooling Jakarta | homeschooling Jakarta | homeschooling Jakarta | homeschooling jakarta | homeschooling jakarta | homeschooling Jakarta | homeschooling Jakarta | homeschooling jakarta | homeschooling jakarta | homeschooling jakarta | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar | rumah belajar |rumah belajar jakarta | rumah belajar jakarta | rumah belajar jakarta | rumah belajar Jakarta | rumah belajar Jakarta | rumah belajar Jakarta | rumah belajar Jakarta