Gegap gempita Kemeriahan Permainan Tradisional
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan budaya Tanah Air kepada anak-anak kita, salah satunya dengan bermain permainan tradisional Indonesia. Sebut saja permainan Bentengan, kelereng (gundu), petak sarung, galasin, lempar tali, lompat tali, catur Jawa, dan bola gebok…sangat familiar bukan aneka permainan tradisional ini buat Anda.
Pada Rabu, 30 Oktober 2013 di Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening telah diselenggarakan Hari Permainan Tradisional dengan mengusung tema Gegap Gempita Kemeriahan Permainan Tradisional. Bisakah Anda bayangkan, di era teknologi seperti sekarang ini di mana anak-anak kita terbuai dengan beragam kecanggihan gadget bisa jadi permainan tradisional pun mereka tidak kenal. Namun melalui momen spesial ini, terlihat ekspresi-ekspresi keceriaan dan antusiasme dari wajah anak-anak saat mereka mempraktekkan permainan demi permainan. Beragam aktivitas bermain yang menyenangkan, mudah, tidak perlu menguras otak seperti bermain games di perangkat gadget, serta sarat dengan nilai edukasi.
Permainan yang pertama adalah Permainan Bentengan. Terbagi menjadi 2 Benteng yang harus dijaga oleh 2 tim, dengan masing-masing tim berisi 5 orang pemain. Setiap personil di masing-masing tim harus maju dan memancing tim lawan untuk menangkapnya. Jika tim lawan terpancing, mendekat, dan berusaha menangkap maka personil di tim kita harus kembali lagi ke Benteng supaya tidak tersentuh atau tertangkap. Permainan akan bertambah seru jika tiap tim memiliki strategi jitu agar Benteng lain dapat direbut dan bisa menangkap semua personil dari tim lawan. Kejar-kejaran, bertabrakan, saling menarik tangan, bahkan bisa jadi terjatuh karena saking semangatnya bermain. Penonton pun berteriak “Awaaaaaaaassss…!!”
Permainan kedua adalah Main Kelereng. Permainan tradisional ini cukup terkenal di kalangan anak-anak bahkan mungkin tak lekang dimakan waktu. Menggunakan bola-bola berbahan kaca dengan ukuran kecil, di awal permainan tiap pemain harus menaruh 2-3 kelerang, dikumpulkan dan diletakkan di tengah arena. Kemudian per orang melemparkan 1 kelereng ke tembok. Kelereng yang berhenti paling dekat dengan kumpulan kelereng tadi, dia lah yang mendapat giliran untuk membidik dan “menyentil” kelereng ke arah kumpulan kelereng. Jika bidikan tepat dan berhasil masuk ke dalam kumpulan, maka kondisi kelereng akan berantakan di luar garis kumpulan. Nah, kelereng-kelereng berada di luar garis itulah yang akan menjadi miliknya. Pastinya butuh strategi dan ketajaman mata ya…but so far, it’s very fun!
Permainan yang ketiga adalah Bermain Petak Sarung. Sedikit unik permainan yang satu ini dan akan lebih lucu jika anak-anak usia SD yang memainkannya. Ada 4 anak yang bermain, di mana 1 anak ditunjuk sebagai Penjaga garis finish, sedangkan 3 pemain lainnya akan mengenakan sarung untuk menutupi seluruh badannya agar si Penjaga tidak bisa menebak siapa teman yang ada di dalam sarung tersebut. Saat aba-aba dimulai 1,2,3.. para pemain bersarung pun harus merayap secepat mungkin menuju garis finish, tapi ketika di Penjaga menangkapnya, ia harus berhenti. Lalu, si Penjaga menebak siapakah yang ada di dalam sarung tersebut. Sementara si Penjaga menebak, 2 pemain bersarung lainnya tetap melanjutkan menuju garis finish. Nah, di sinilah si Penjaga harus bersiap cepat menebak tangkapannya dan menghalau pemain lain supaya tidak mencapai garis finish. Tiba-tiba,”Dug!” Ternyata kepala Devano-salah seorang pemain bersarung, terbentur tembok, rupanya siswa kelas 3 SD ini tidak mengetahui kalau dirinya sudah dekat dengan dinding dan telah melewati garis finish 😀
Permainan keempat adalah Galasin. Ada 2 tim yang bermain, dengan masing-masing tim beranggotakan 4 orang. Saat tim lawan menjadi para Penghadang, tim lain pun berusaha masuk melewati garis yang dijaga. Siap-siap saja kamu ditarik, dijambak, bahkan sekedar dicolek oleh si penjaga garis. Ketika kamu berhasil melewati garis akhir dan kembali ke garis start dengan mulus, maka tim kamu dinyatakan sebagai pemenangnya.
Permainan Kelima adalah Lompat Tali. Nah, ini dia yang menjadi favorit homeschoolers cewek-cowok dan sedikit membutuhkan keahlian melompat tinggi untuk bisa sempurna dapat poin di permainan ini. Mau lompat tali beregu? Bisa kok. Dua orang teman akan berperan sebagai penjaga dan memegang di masing-masing ujung karet gelang yang sudah dirangkai memanjang bak tali. Kemudian, dua orang pemain berada di tengah dengan posisi berhadapan dan bersiap lompat ketika tali diputar. “Hap..hap..hap..1..2..3..!”
Permainan keenam yaitu Lempar Tali. Mau berkhayal ala koboi-koboi Amerika melemparkan laso? Di arena yang dipandu miss Maya ini, homeschoolers banyak yang antri dan tidak sabar untuk mencoba bermain lempar tali. Sepertinya mudah ya, tapi ternyata agak sulit lho memasukkan lingkaran tali tepat ke tiang sasaran. “Hayo, jangan terburu-buru melemparnya.” saran Miss Maya. Tak mau ketinggalan, Aqila homeschooler kelas 3 SD turut mencoba. Meskipun berada di kursi roda, namun dengan gencar Aqila melemparkan lingkaran tali dibantu oleh miss Maya. “Hap! Akhirnya 1 lingkaran tali pun berhasil masuk ke tiangnya. “Yeeeeee…kamu berhasil!” seru miss Maya. Aqila pun tertawa riang.
Permainan Ketujuh adalah Catur Jawa. Sudah pernah memainkan permainan ini dengan teman kamu? Dolanan ini dimainkan oleh 2 orang anak dengan masing-masing mendapatkan 3 keping bidak. Terdapat garis-garis horisontal, vertikal, silang yang bisa kamu jadikan jalur jalannya bidak ke zona garis lawan. Fokus, konsentrasi, dan atur taktik supaya kamu bisa lebih dulu sampai ke zona lawan.
Permainan terakhir yaitu Bola Gebok. Alat yang digunakan adalah koran bekas yang dipadatkan, dibulatkan, dan dibungkus plastik. lalu ada 3 buah kaleng yang disusun ke atas. Ada 2 tim yang bermain dengan masing-masing tim terdiri dari 4 orang. Ketika tim kamu mendapat giliran pertama, maka orang pertama akan bertugas sebagai pelempar bola, sedangkan 3 orang lainnya berdiri di pos 1,2, dan 3 yang sudah dijaga oleh tim lawan. Orang pertama mendapat kesempatan 3x melempar bola, saat bola tepat pada sasaran dan kaleng-kaleng yang tersusun berjatuhan, maka orang pertama langsung berlari ke pos 1 sedangkan si penjaga kaleng harus menyusun kembali kaleng tersebut, orang kedua yang berada di pos 1 harus berlari ke pos 2..begitu seterusnya sampai pada akhirnya orang keempat berhasil mencapai susunan kaleng dan menghancurkannya. Jika salah satu anggota tim kamu terkena atau “tergebok” bola yang dilempar oleh anggota tim lawan, berarti tim kamu kalah. Tapi, jika lancar dan masing-masing anggota tim kamu dapat menghindar dari lemparan bola, berarti tim kamu pemenangnya.
Sudah capek dan lelah? Ini dia ..waktunya makan siang! Untuk memanjakan para homeschoolers, kali ini kakak-kakak guru telah menyiapkan aneka makanan tradisional yang yummie banget. Ada Rujak Aceh, Sate Padang, Soto Padang, dan Bika Ambon..Homeschoolers langsung menyerbu stand konsumsi. “Waaaahhh…enak banget nih sotonya!” ujar Bayu. Selamat menikmatiiii… 😀