Menemukan ‘Teacher Of The Month’ Setelah Belepotan Coklat
Lomba-lomba tradisional yang diselenggarakan dalam merayakan Hari Merdeka Indonesia yang enerjik, jenaka, dan berhias gelak tawa ternyata bukan monopoli kanak-kanak saja. Para guru yang berkiprah di dalam naungan Yayasan Pendidikan ‘Rumah Belajar Tamansari Persada’ (RBTP), Jatibening, juga tak mau kalah untuk urusan semangat adu kebolehan memenangkan hadiah-hadiah unik lewat ‘Kuis Tebak Lagu’, ‘Kompetisi Makan Kacang Kreatif’, disamping lomba-lomba khas 17 Agustusan seperti ‘Tarik Tambang’, ‘Cabut Koin Dari Melon Gantung’, dan ‘Lomba Makan Kerupuk’.
Kesemuanya itu digelar di Lantai II Kampus Rumah Belajar Persada (RBP), Jatibening Baru, Bekasi, pada sore hari (19/8) lalu setelah anak-anak didik mereka yang puas berlomba dari pagi sampai tengah hari kembali ke rumah masing-masing. Para ibu guru yang berhari-hari sebelumnya super sibuk menyiapkan segala sesuatu dari mulai pernak-pernik dekorasi, merancang lomba, dan memasak menu camilan sehat bagi para siswa jenjang SD-SMA itu menerapkan sistem total football dalam menjaga semangat plus kegembiraan mereka yang nantinya akan menjadi energi pembangun stamina jiwa-raga untuk melakoni agenda profesi mereka sebagai pendidik.
Wina Yunitasari, SPd., selaku Ketua Yayasan RBTP sekaligus penggagas acara 17 Agustusan untuk para guru dalam wawancara di hari yang sama mengungkapkan bahwa ide spontanlah yang melahirkan lomba unik seperti ‘Makan Kacang Kreatif’ dimana para peserta lomba diharuskan makan sekitar duapuluhan buah kacang kulit lalu, bermodalkan lem dan lembaran kardus berkas, mereka wajib membuat sebuah karya seni dengan bahan kulit-kulit kacang yang telah mereka makan isinya dalam periode waktu tertentu. Syarat tambahan lain, area mereka berlomba harus bersih tak boleh ada sampah apapun tertinggal dan tak diperkenankan ada lem yang tersisa. Tiga pemenang berdasarkan penilaian juri tampil mempresentasikan karya mereka, juara ditentukan berdasarkan jumlah voting dari hadirin.
Koin-koin logam rupiah yang ditancapkan di sekeliling buah melon berlumur coklat tebal yang digantung menjuntai dari lantai tiga dan kemudian para peserta lomba yang membawa mangkuk-mangkuk styrofoam harus adu cepat mengumpulkan sebanyak mungkin koin dengan mencabutinya menggunakan gigi… nah, terbayang bukan bagaimana hebohnya saat sebutir melon dikerubuti tiga orang yang bebas berpindah kesana-kemari menggigit sebanyak mereka bisa koin-koin yang terbenam dalam daging buah empuk itu. Masih ditambah coreng-moreng coklat menghiasi wajah plus kerudung yang mereka kenakan dan mesti waspada pula jangan sampai buah bundar yang berayun liar itu bersarang di kepala.
Akhirnya muncullah aneka bentuk kerjasama antar mereka dalam upaya memenangkan tantangan sang melon. Guru yang bertubuh mungil digendong temannya agar bisa menjangkau koin di buah yang tergantung tinggi di atas kepalanya, ada yang merelakan dagu menahan melon agar tak bergerak dan temannya bisa menggigit koin sebanyak mungkin … belepotan, lelah pastinya, namun ekspresi lepas ceria menghantar kegembiraan mereka ke udara saat lomba dinyatakan usai. Sang pemenang tentu saja yang berhasil mengumpulkan koin terbanyak. Selesai? Hoho, belum ! Mereka mengajukan lomba tambahan : Balapan Makan Kerupuk. Usai berganti kerudung dan cuci muka, lomba kerupuk dengan variasi harus melewati halang rintang ke arena pun mereka jalani.
“Profesi guru itu penuh dengan tantangan yang harus dihadapi dengan sabar, kreatif, gembira, dan penuh kasih sayang antar teman agar bisa bersama-sama menjalankan tugas membimbing para anak didik dengan sebaik-baiknya.” Papar Wina tentang segala macam rintangan yang harus dilewati sebelum peserta lomba dapat mencapai lalu memakan habis secepat mungkin kerupuk yang tergantung di depan mata mereka.
Pada momen pembagian hadiah bagi para juara, muncul sebuah kategori penghargaan baru di luar lomba-lomba yang telah dilaksanakan, yakni tropi untuk Teacher Of The Month atau guru terbaik untuk bulan ini. Adapun kriteria kemenangannya, menurut Wina, didasarkan pada empat hal pokok; yakni perilaku dan sikap ( attitude ) yang baik, tidak pernah terlambat datang ke sekolah selama sebulan penuh, tidak ada cuti, dan.”Lesson Plan (LP) yang baik ditandai dengan gambar ikon senyum yang saya berikan pada LP-nya.” Papar Wina. Peraih penghargaan Teacher Of The Month untuk bulan Agustus 2015 ini adalah Nuri Widdhi Harsanti, SPd., yang juga menjabat Koordinator Kurikulum di Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening.
Tautan Link:
http://www.kompasiana.com/rumahbelajar_persada/menemukan-teacher-of-the-month-setelah-belepotan-coklat_55dd07de90fdfd87167c9658