Kelas Musik HSKS Jatibening
Dung.. dung.. pang.. pang.. parampampang.. Sayup-sayup terdengar bunyi jimbe dipukul keras. Alunan nada angklung pun terdengar merdu dengan irama yang harmoni dari sebuah lagu. Dari manakah asal suara musik itu?
Ternyata, ada yang baru di Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening, yaitu ekskul Kelas Musik setiap hari Selasa, pukul 12.30 – 14.30 WIB. Kegiatan ini merupakan ekstrakurikuler wajib bagi seluruh siswa/i program Komunitas HSKS Jatibening. Di Kelas Musik, siswa/i diajarkan untuk memainkan alat musik tradisional, seperti jimbe dan angklung.
Pada awal pertemuan di Kelas Musik, siswa/i tingkat SD diperkenalkan dengan jimbe, yaitu alat musik tradisional yang berasal dari Afrika yang memainkannya dengan cara dipukul, dan termasuk alat musik perkusi ritmik. Agus Wihendri, sang guru musik, memberi instruksi kepada siswa/i membentuk sebuah lingkaran. Lalu, satu persatu siswa/i bergiliran memukul jimbe dengan ketukan bebas sementara teman-teman lainnya berlari-lari kecil membentuk lingkaran mengikuti irama jimbe tersebut. Selain itu, siswa/i juga diajarkan untuk mengenal not-not balok dan mempraktekkan ketukan not dengan tepukan tangan. Wah, ternyata adik-adik tingkat SD senang lho.
Setelah siswa/i SD selesai, bergantian siswa/i tingkat SMP dan SMA pun masuk ke Kelas Musik. Sama halnya dengan adik-adik dari tingkat SD, siswa/i SMP dan SMA diajarkan dengan mengenal not-not balok. Namun yang berbeda adalah, mereka langsung mengaplikasikannya ke alat musik angklung. Kemudian, satu buah lagu daerah pun dilantunkan dari angklung dan terdengar merdu sekali.
Menurut Wina Yunitasari, Manager Pendidikan & Pembekalan Guru, Kelas Musik ini diadakan setiap hari Selasa mulai pukul 12.30 s/d 13.30 WIB, untuk siswa/i SD dan pukul 13.30 s/d 14.30 WIB untuk tingkat SMP/ SMA. Keberadaan Agus sendiri di HSKS Jatibening adalah di tiap hari selasa hingga pukul 17.00 WIB. Hal ini dimaksudkan untuk memanfaatkan waktu yang tersisa sebagai kesempatan para siswa/i untuk mengembangkan minat dan bakat mereka pada alat musik yang disukai. Selain itu, di luar alat musik tradisional, Agus pun menguasai alat musik lainnya seperti gitar, piano, organ, dan drum.
Wina menambahkan bahwa tujuan dari Kelas Musik ini adalah memberikan wadah bagi para homeschooler yang tertarik dengan musik, khususnya musik daerah dan perkusi. Dengan mengikuti ekskul tersebut siswa dapat menyalurkan hobi dan potensinya, dan besar kemungkinan mereka mampu menampilkannya di acara-acara atau kesempatan di lingkungan sekitar.
Melalui Kelas Musik ini, diharapkan dapat membantu siswa agar dapat mengenal musik sebagai strategi belajar yang menyenangkan, karena ritme musik bisa membantu siswa menghilangkan ketegangan pada saat menghadapi ulangan ataupun ujian, juga melatih kerjasama dan kebersamaan, karena musik yang diberikan lebih banyak pada alunan musik yang dimainkan secara bersama / kelompok.