Seminar Gurunya Manusia
Paradigma Gurunya Manusia Mengajar dengan Hati
Belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Tujuan belajar adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Munif Chatib, seorang konsultan pendidikan dan penulis buku, dalam seminarnya yang berjudul Gurunya Manusia, pada Sabtu/ 26 November 2011 di Rumah Belajar Persada, mengatakan bahwa sebagai guru dan juga orangtua harus memandang setiap anak adalah juara, dapat memahami kemampuan anak dalam arti luas, setiap anak cerdas dengan Multiple Intelligences (MI), guru dapat melakukan discovering Ability atau mengembangkan kemampuan dan mengubur ketidakmampuan anak, dan bias melihat bakat serta potensi yang dimiliki anak.
Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan siswa. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu terlihat sebagai tingkah laku. Teori ini lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri. Belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Lebih lanjut Munif menjelaskan bahwa pengetahuan yang kita miliki adalah hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan bukan gambaran dari dunia kenyataan yang ada, tetapi merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang. Proses pembentukan pengetahuan ini berjalan terus menerus dan setiap kali ada reorganisasi karena terjadi suatu pemahaman baru.