Di galeri Rumah Belajar, melukis diarahkan selain sebagai sarana pengembangan minat dan bakat, juga sebagai bentuk terapi dan rekreasi bagi seluruh anggota keluarga, baik anak-anak, remaja, dan dewasa. Kursus melukis di Rumah Belajar dibimbing oleh Alianto. Pria setengah baya ini adalah seorang pelukis handal sekaligus pendidik yang mengembangkan penguasaan seni lukis dan didaktika secara otodidak. Melalui pengalaman dan interaksinya, Alianto tidak hanya mendorong minat seni murid-muridnya. Tetapi ia juga mampu menggali dan mengembangkan bakat seni lukis dari anak-anak berkebutuhan khusus.

Ada Kemauan dan Hati Senang

Di kelas melukis ini, Anda benarbenar melukis bukan menggambar.
Karena melukis itu haruslah terdapat rasa, tidak seratus persen mirip dengan obyek aslinya melainkan rasa itu sama seperti aslinya. Bahkan Alianto menegaskan, setelah diajarkan membuat sketsa dan komposisi warna kemudian para murid mengisi rasa dari lukisan tersebut. Jika Anda melukis air, maka harus terasa seperti air. Dalam hal ini bagiamana cara menggurat sangatlah penting, misalnya ketika Anda ingin membuat lukisan ikan bukan berarti hanya garis lurus seja melainkan Anda harus membuat guratan mengikuti saraf gambar obyek tersebut. Ingin gambar Anda terkesan sangat sempurna? Sepertinya tidak mungkin, paling tidak mendekati sempurna karena Anda tidak sedang menggambar melainkan melukis.

Oleh karena itu, dalam kelas melukis ini harus ada perasaan senang melakukannya dan didukung kemauan yang kuat untuk belajar melukis. Alianto mengatakan, di kelas melukis tidak terbatas usia. Dari usia 4 tahun hingga usia tua pun ada di kelasnya dan cara pengajarannya pun sama, yang membedakan adalah cara penyampaiannya saja. “Jika pada anak-anak, saya lebih mengarahkan sehingga anak bisa fokus pada gambar yang diinginkannya. Sedangkan pada orangtua, saya berikan penjelasan kenapa harus begini atau kenapa harus begitu sehingga mereka mengerti dan memahami goresan kuas yang dibuatnya,” jelas Alianto.

Melukis untuk Anak-anak Special Needs

Di kelas melukis ini terdapat anak-anak special needs. Untuk mereka, Alianto sedikit mengubah apa yang menjadi kebiasaan mereka dalam menggambar. Tapi sifatnya masih dalam koridor yang positif. Melalui seni lukis ini, dapat mengontrol motorik halus anak-anak sehingga mereka bisa lebih konsentrasi dan mengarahkan imajinasinya dengan baik. Bukan itu saja, mereka pun memiliki karya dan dihargai orang di masa depan,selain itu dapat memupuk rasa percaya diri si anak. “Anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak biasa lainnya diajarkan melukis dengan cara yang sama, mungkin saya yang harus memupuk bagaimana rasa itu harus dibuat untuk anak-anak tersebut. Harapan saya, mereka bisa maju dan sukses meskipun ke depannya mereka tidak menjadi pelukis. Paling tidak mereka punya bekal keterampilan, bahkan jika mereka serius bisa menjadi modal untuk membiayai kehidupannya,” harap Alianto.