Banyak orang tidak mengetahui bahwa kerja otak dapat tumbuh dengan maksimal hingga usia lanjut. Lakukan stimulasi otak, salah satu diantaranya move your brain through exercise. Jika Anda memaksimalkan kerja otak melalui gerakan-gerakan yang dibutuhkan, maka diharapkan akan menstimulasi kontrol gerakan tubuh lainnya. Semakin kita sering memberikan stimulus pada otak, maka kemampuan kinerja otak semakin baik
Brain Gym adalah salah satu cabang Kinesiologi, yang menggunakan serangkaian gerak sederhana menyenangkan dan bertujuan untuk mengintegrasikan bagianbagian otak manusia (merangsang, memberi imbangan, membuka hambatan), baik dari dimensi kirikanan, sentral, maupun fokus. Latihan-latihan ini adalah inti dari Educational – Kinesiology, yang dalam bahasa Inggris kata education berasal dari kata latin educate yang berarti menarik keluar. edangkan Kinesiology berasal dari kata Yunani kinesis (gerakan) yang menyangkut ilmu tentang gerakan tubuh manusia. Edu-kinestetik adalah metode yang dikembangan oleh Paul E. Denison untuk menolong para pelajar agar dapat memanfaatkan seluruh potensi belajar alamiah melalui gerakan-gerakan tubuh dan sentuhan-sentuhan. Bahkan Brain Gym ini dapat dilakukan pada anak-anak usia balita hingga orangtua.
Lateralisasi adalah dasar dari intelegensi informasi, yang dibentuk terutama dengan cara kita memproses pemasukan informasi melalui penglihatan dan pendengaran serta pengeluaran informasi melalui bahasa lisan seperti bicara dengan mudah atau susah memberikan petunjuk tentang kemampuan mengolah komunikasi.
Untuk membantu mengaktifkan dimensi lateralisasi ini kita bisa dibantu dengan pertanyaan ‘Dalam situasi atau kegiatan apa saja Anda ingin lebih efektif berkomunikasi secara verbal atau non-verbal (menelpon teman, meminta bantuan, mendiskusikan sesuatu dan sebagainya).
Kurang kerjasama otak kiri – kanan dapat terlihat dengan aktifitas antara lain:
Gerakan Brain Gym yang membantu adalah :
Dimensi fokus di Edu-K merupakan dasar intelegensi berhubungan dengan kemampuan memperhatikan dengan seksama termasuk impuls mendasar untuk bergerak ke depan dan juga pola mempertahankan hidup (survival) untuk menghambat gerakan tersebut. Bila kita seimbang dalam Dimensi Fokus, maka kita mampu memahami dan mengartikan pengalaman dengan menggunakan pola-pola sensori dalam ingatan untuk mengerti diri, membayangkan kemungkinan baru dan menyambungnya dengan polapola kognitif yang mengantar kita ke arah tujuan.
Bila kerjasama antara Otak Besar dan sistem lim- dalam Brain Gym bisa terganggu, orang sulit merasakan emosi atau mengekspresikannya
Fokus yang sehat dan seimbang meliputi kemampuan untuk memperhatikan sesuatu dengan seksama (tanpa merasa terganggu oleh keadaan sekeliling) dan kemampuan mengalihkan perhatian dari detail ke perspektif yang lebih luas atau dengan kata lain melihat
keseluruhan. Fokus mental tergantung pada partisipasi fisik tubuh kita dan tidak akan berlangsung dalam keadaan ‘setengah hati’ karena fokus meminta keterlibatan yang aktif dan persepsi yang maju seiring dengan waktu. Kita dapat mempertahankan perhatian atau fokus terhadap sesuatu apabila disertai dengan rasa ingin tahu akan hal baru.
Kurangnya kerjasama otak depan dan belakang dapat terlihat dengan aktifitas antara lain :
Gerakan Brain Gym yang membantu adalah :
Pemusatan adalah dasar inteligensi emosional – sumber sukacita, kemarahan, keakraban, ingatan dan asosiasi, kesadaran tentang diri dan ketrampilan berhubungan dengan orang lain. Dimensi pemusatan menyangkut semua jenis emosi, kedua-duanya yaitu yang terkandung dan yang diungkapkan.
Jika dimensi pemusatan seimbang kita merasa grounded dan percaya diri dan mampu mengendalikan impuls dari dalam, tanpa dibingungkan
dengan berbagai perasaan. Kita mampu bermain untuk lebih mengembangkan diri dan tetap
merasa aman dalam hubungan dengan manusia dan dunia luar. Bila kerjasama antara Otak Besar dan sistem limbis terganggu, orang sulit merasakan emosi atau mengekspresikannya, cenderung bertingkah laku ‘fight or flight’ serta dapat mengalami ketakutan yang berlebihan. Dalam keadaan stress, tegangan listrik berkurang di Otak Besar sehingga fungsinya terganggu. Kurangnya kerjasama otak atas dan bawah dapat terlihat dengan aktifitas antara lain :
Gerakan Brain Gym yang membantu adalah :
Jadi, Anda berminat untuk mencoba metode Brain Gym ini? Yuk, datang ke Rumah Belajar!